Panorama Morowali

Sulawesi Tengah Yang termasuk salah satunya adalah kabupaten Morowali, merupakan kabupaten yang terbesar di Provensi Sulawesi Tengah ini, Kabupaten ini kaya akan sumber daya alam berupa nikel, dan menurut keterangan dari masyarakat bahwa sudah banyak dari negara2 asing yang telah masuk untuk menambang dan mengangkut,  mengolahnya yakni Negara cina dan jepang yang paling mendominasi, dan juga para pekerja tambang kebanyakan dari penduduk luar morowali sendiri, kebanyakan dari daerah jawa dan sekitarnya. informasi ini dari masyarakat yang bermukim disana, dan sampai hari ini harapan sebagian besar masyarakat adanya pemekaran untuk morowali Utara.dan keluhan masyarakat disana pada umumnya adalah tidak adanya kepedulian perusahaan tambang untuk memperhatikan keadaan lingkungan, dengan membangun AMDAL terlebih dahulu lalu membangun Pertambangan, dan lebih parahnya lagi adanya Pertambangan yang sangat dekat dengan pemukiman yakni di daerah Kolonodale, desa Bahue dan Ganda-ganda, Lokasi pertambangan yang sangat dekat ini sangat membahayakan jiwa penduduk di mana pada saat melakukan survey di sana sudah ada masyrakat yang terkena penyakit gatal2 dan keluhan karena tercemarnya air laut sehingga masyarakat nelayan saat kesulitan mencari nafka, karena ikan2 pada sudah berkurang. 

Berikut Gambaran keadaan Gunung yang telah gundul akibat pertambangan di Kolonodale.yang berlokasi dekat dengan perumahan penduduk di desa bahue dan ganda2
Pengambilan Gambar Tanggal 20 Februari 2012 





Inilah Masalah yang paling meresahkan masyarakat saat ini adannya pertambangan yang tidak memperdulikan AMDALnya. 

Masyarakat Morowali Yang terdiri dari beberapa suku yakni salah satunya yang paling besar adalah suku mori, namun yang paling menarik dari sekian banyak suku ini adalah suku wana, mereka yang tinggalnya di hutan2 dan mengisolasikan diri dari masyarakat modern, dan masih ada dari mereka yang katanya belum memakai pakaian sama sekali dan masih sering berpindah pindah jikalau ada dari kalangan keluarga mereka meninggal dunia dan mereka akan membakar tempat tinggalnya, lalu kemudian berpindah tempat,. menurut keterangan dari beberapa masyrakat yang ada di sayojaya dan bungku utara , mereka ini masih tinggal di atas pohon, membuat rumah2 kecil2 diatas pohon. dan makanan pokoknya dari singkong.... dan pada umumnya mereka sangat takut sama orang2 yang berseragam seperti polisi dan jenisnya.......(hehehe)





Suka menulis dan membaca buku

Join the conversation