Wapres Jusuf Kalla Bilang Hulu Bendungan Bilibili Sudah Sangat Rusak
Wapres Jusuf Kalla melambaikan tangannya ke warga saat meninjau jembatan Je'ne Lata yang putus akibat terjangan banjir di Desa Moncongloe, Kecamatan Manuju, Minggu (27/1/2019). (Dok. Pribadi) |
Menurut JK, air sungai yang sudah berwarna cokelat pekat itu disebabkan adanya kerusakan di hulu. "Kalau airnya sudah cokelat berarti di hulu sudah rusak," ucapnya dalam kunjungan kerjanyanya ke bendungan tersebut.
Dalam kunjungan orang nomor dua Indonesia itu didampingi Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah, Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, dan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Doni Monardo. Ia disambut Bupati Gowa, Adnan Purichta IYL.
Di Bendungan Bili-Bili JK melihat kondisi bendungan tersebut melalui ruang kontrol, lalu ke atas bendungan untuk memperhatikan kondisi sekitarnya. Sementara tamoak Direktorat Jendral Sumber Daya Air (Ditjen SDA), Haris Suprayogi menunjukkan dan menjelaskan kondisi Bendungan Bilibili.
Usai memperhatikan kondisi Bilibili, JK kemudian melakukan pertemuan tertutup dengan pengelola Bendungan Bili-Bili dan Bupati Gowa. Pertemuan cukup lama. Dari pukul 11.50 Wita hingga pukul 12.40 Wita.
Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) itu juga menyempatkan waktunya meninjau jembatan Je'ne Lata yang putus akibat terjangan banjir di Desa Moncongloe, Kecamatan Manuju. Di lokasi ini, JK kembali menerima pemaparan serta laporan terkait kondisi sementara jembatan yang putus, serta derasnya debit air sungai.
Setelah mendengar penjelasan dari berbagai pihak suami Mufidah itu langsung melihat kondisi jembatan yang sudah dipasangi garis polisi. Dia tak melewati garis itu. Hanya melihat jembatan yang putus itu sambil menunjukinya.
Tak berselang lama, JK kemudian bergegas menuju Kantor Gubernur Sulsel untuk memimpin rapat penanggulangan bencana banjir bandang dan tanah longsor. Sejak di Bilibili JK satu mobil dengan Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah. (#)
Join the conversation