Budi Daya Kakap Putih | Berternak Lele
Dalam melakukan jerih payah , tidak selamanya senantiasa ada dalam laba atau kemujuran , persoalan dan tantangan sanggup terjadi kapan saja. Begi pula dalam jerih payah kebijaksanaan daya pembesaran ikan kakap putih , persoalan , tantangan dan rintangan sanggup muncul dalam banyak sekali faktor , salah satunya yakni hama penyakit yang menyerang ikan kakap. Oleh karen itu , pada peluang ini saya akan menampilkan kiat untuk mempertahankan mudah-mudahan pada masa kebijaksanaan daya pembesaran ikan , ikan kakap tetap dalam keadaan sehat dan tidak terjangkit penyakit.
Dilihat dari sisi sistematika , Ikan kakap secara irit sanggup diklasifikasikan selaku berikut:
Filu : Chordata
Klas : Pisces
Ordo : Perciformes
Famili : Centrofomidae
Genus : Lates
Spesies : Lates calcalifer
Genus : Psammoperca
Spesies : Psammoperca waigiensis
Famili : Lutjanidae
Genus : Lutjanus
Spesies : Lutjanus aruntimaculatus , L. johni , L.altofrontalis , dll.
Kakap putih (baramundi) di dunia internasional dipahami dengan nama sea bass. Ada dua jenis ikan kakap putih yang di saat ini dibudidayakan , yakni jenis Lates calcalifer dan Psammoperca waigiensis. Penyakit yang menyerang ikan kakap dalam kebijaksanaan daya , tidak tiba begitu saja , melainkan lewat proses yang tidak harmonis antara keadaan lingkungan ikan (kualitas air) , keadaan ikan yang dipeihara , dan jasad patogen yang terdapat pada kawasan pemeliharaan.
Oleh lantaran itu , upaya pencegahan dengan bikin keadaan maksimal pada ikan kebijaksanaan daya ialah langkah yang paling bijaksana. Berikut ini ialah hal-hal yang perlu diamati untuk meciptakan keadaan maksimal bagi ikan kakap yang di budidayakan , mudah-mudahan ikan tersebut tetap sehat.
1. Kualitas Air
Dalam pemeliharaan ikan kakap , faktor air mesti dalam keadaan maksimal baik dari sisi mutu , maupun dari sisi kuantitas. Ada beberapa parameter yang digunakan untuk mengukur mutu air yakni :
a. Oksigen , Oksigen yang diperlukan untuk ikan kakap mesti terlarut dalam air. ikan memerlukan oksigen guna pembakaran materi bakarnya untuk menciptakan aktivitas. Oleh lantaran itu , ketersediaan oksigen bagi ikan sungguh dikehendaki bagi laju pertumbuhan ikan. Untuk pertumbuhan ikan kakap , kandungan oksigen terlarut dalam air minimal 4 ppm , sedang kandungan optimalnya 4-6 ppm. Kebutuhan Oksigen pada ikan kakap di kola pemeliharaan sanggup menggunakan aerator.
b. Karbondioksida , berbanding terbalik dengan oksigen , eksistensi karbondioksida yang berlebihan dalam kolam dengan ukuran 50-100 ppm sanggup menyebabkan maut pada ikan dalam rentang waktu usang , sedangkan kadar karbondioksida yang berkisar antar 100-200 ppm akan bersifat akut.
c. Derajat Keasaman (pH) Air , pH air sanggup menghipnotis tingkat kesuburan perairan lantaran menghipnotis kehidupan jasad renik yang hidup didalamnya , kolam yang memiliki tingkat keasaman tinggi akan menghipnotis pada produktifitas ikan dan sanggup membunuh ikan. Untuk kebijaksanaan daya ikan kakap akan baik kalau air memiliki pH 6.5 - 9 ,0 dan akan maksimal kalau pH air 7 ,0 - 8 ,0.
d. Amonia (racun) , Perairan yang bagus untuk kebijaksanaan daya ikan kakap yakni di saat kandungan amonia dalam air cuma 0 ,1 ppm , dan ikan akan mulai terusik pertumbuhannya apabila kandungan amonia dalam air sudah meraih 1 ,20 ppm , dan apabila kandungan amonia dalam air sudah meraih 2 ,0 ppm ikan akan mati. Konsentras ikan akan kondusif selama masa pertumbuhan kalau kandungan amonia dalam air dibawah 0 ,02 ppm.
e. Suhu , Kisaran suhu yang maksimal bagi peertumbuhan ikan kakap dalam kolam pemeliharaan yakni 27-32 derajat celcius. Bila suhu pada kolam terlalu rendah , akan menyebabkan ikan ekurangan nafsu makan dn akan menghalangi proses pertumbuhan ikan. Bila suhu pada kolam terlalu tinggi , maka akan menyebabkan ikan mati lantaran kelemahan oksigen , lantaran suhu yang kian tinggi akan menyerap oksigen lebih banyak.
f. Hidrogen Sulfida , Hidrogen sulfida atau asam sulfur ialah gas beracun yang sanggup larut dalam air , dalam kolam pemeliharaan ini sanggup ditandai dengan adanya endapan lumpur hitam di kolam yang berbau busuk. Konsentrasi yang kondusif pada kolam pemeliharaan ikan kakap yakni kurang dari 0 ,1 ppm bagian Hidrogen Sulfida nya. Cara menangani pencemalan H2S ( Hidrogen Sulfida) pada kolam pemeliharaan yakni dengan cara pemberesihan kolam , pengeringan kolam , dan pengapuran yang cukup pada kolam.
g. Salinitasi Air , Untuk keperluan kebijaksanaan daya ikan kakap putih salinitasi air antara 15-35 per mil , salinitas air diadaptasi dengan jenis ikan kakap. Nilai salinitasi baik baik dan stabil , air tidak mengalami pergantian drastis sampai meraih angka 5.
h. Gelombang , Pemeliharaan ikan kap di KJA mesti memperhatikan keadaan lingkungan , dimana gelombang tidak besar yang mau menyebabkan kerusakan konstruksi pada KJA. Tinggi ideal gelombang pada pemeliharaan ikan kakap di KJA maksimum 0 ,5 meter.
i. Arus , Arus Air pada kawasan pemeliharaan musti diamati , Arus yag terlalu memiliki dampak akan menyebabkan kerusakan pada kawasan pemeliharaan dan sanggup menyebabkan ikan stres. Kecepatan arus yang ideal untuk pemeliharaan ikan kakap yakni 0 ,2 - 0 ,5 meter/detik.
j. Kecerahan Air , Hal ini sungguh penting bagi kemajuan ikan , air yang keruh disebabkan oleh komposisi lumpur yang berlebih di dasar kolam. kecerahan air yangbaik untuk pemeliaraan ikan yakni 45 cm , artinya kita masih sanggup menyaksikan objek dalam kolam sejauh 45 cm persepsi kita.
2. Pakan
Untuk menyanggupi keperluan masakan bagi ikan yang dibudidaya , faktor utama yang sungguh diperlukan yakni pakan. Pakan berisikan 2 kepingan , yakni :
a. Pakan Alami , yakni : pakan yang diberikan terhadap ikan yang diperoleh eksklusif dari alam atau lewat proses bikinan kultur pemeliharaan. beberapa pakan alami berupa binatang : rotifera , artemia , kutu air , cacing rambut , kecoa , udang , jentik nyamuk , ikan rucah , dsb. Sedangkan pakan alami yang berasal dari tumbuhan yakni : klorela , tetraselmis , dsb.
b. Pakan Buatan , yakni : pakan yang diberikan terhadap ikan berupa pakan olahan dari sari ramuan komplit yang diperlukan oleh ikan.
c. Pemberian Pakan , Pada di saat pinjaman pakan pada tahap Pebesaran , ikan kakap yang berskala berat 20-50 gr , masakan yang diberikan sebesar 4-5% per hari dari bobot bio massa dan berikutnya pesentase diturunkan seiring dengan pertumbuhan ikan. Setelah ukuran berat ikan kakap meraih 100 gr , pakan sanggup diberikan sebanyak 4 % per hari dan kemudian dikurangi setiap bulannya. Waktu pinjaman pakan diusahakan setiap sehabis matahari terbit , dan sebelum matahari teggelam.
Demikian postingan ini saya sampakan , mudah-mudahan bermanfaat.
Sumberreferensi :
Buku Penanggulangan Hama dan Penyakit Ikan Kakap
Pengarang : M. Ghufran H.Kodri K
Penerbit : PT.PERCA
Alamat : Jl.Rawagelam III/4 Kawasan Industri Pulogadung Jakarta 13930
Tahun :2008
https://addhymanyipi.blogspot.com/
Join the conversation