Ayah Edy - Doa Untuk Putraku oleh Douglas Mc. Arthur
Terima Kasih Buat Ayah Edy
Gambar : http://ayahkita.blogspot.co.id/ |
Mendengarkan ceramah Ayah Edy bisa membuyarkan lamunan. Utamanya, bagaimana mencetak generasi yang lebih hebat dari nenek moyang.
Dimana disitu dikisahkan tentang seorang ayah yang menulis surat untuk anaknya. Disaat sang anak berada di medan tempur hanya untuk membela negara. Nama anak itu Douglash.
Berikut kutipan puisi Douglash dari Ayah Edy.
Tuhanku… Bentuklah puteraku menjadi manusia yang cukup kuat untuk mengetahui kelemahannya. Dan, berani menghadapi dirinya sendiri saat dalam ketakutan.
Manusia yang sabar dan tabah dalam kekalahan. Tetap jujur dan rendah hati dalam kemenangan.
Bentuklah puteraku menjadi manusia yang berhasrat mewujudkan cita-citanya dan tidak hanya tenggelam dalam angan-angannya saja.
Seorang Putera yang sadar bahwa mengenal Engkau dan dirinya sendiri adalah landasan segala ilmu pengetahuan.
Tuhanku… Aku mohon, janganlah pimpin puteraku di jalan yang mudah dan lunak. Namun, tuntunlah dia di jalan yang penuh hambatan dan godaan, kesulitan dan tantangan.
Biarkan puteraku belajar untuk tetap berdiri di tengah badai dan senantiasa belajar untuk mengasihi mereka yang tidak berdaya.
Ajarilah dia berhati tulus dan bercita-cita tinggi, sanggup memimpin dirinya sendiri, sebelum mempunyai kesempatan untuk memimpin orang lain.Berikanlah hamba seorang putra yang mengerti makna tawa ceria tanpa melupakan makna tangis duka. Putera yang berhasrat untuk menggapai masa depan yang cerah namun tak pernah melupakan masa lampau...
Yang menarik salah satunya dalam bait seperti ;
"Tuhanku… Aku mohon, janganlah pimpin puteraku di jalan yang mudah dan lunak. Namun, tuntunlah dia di jalan yang penuh hambatan dan godaan, kesulitan dan tantangan."
Ini sepertinya terdengar kejam. Tetapi menurut Ayah Edy, ini adalah doa agar anak menjadi kuat, dan tegar.
Ini adalah proses menjadi. Agar bisa melahirkan mental kuat juga tidak mudah depresi hiruk pikuk dunia.
Jika dia terjatuh, selalu bangun dan bangun, sekali terjatuh berulang kali terbangun.
Membaca Ayah Edy ingatanku sesaat melambung ke sosok Munif Hatif.
Dia pernah mengatakan “salah satu pembunuh cita-cita pertama seorang anak adalah orang tuanya” mengapa? karena orang tua mencita citakan anaknya agar anaknya menjadi juara umum dengan prestasi nomor satu, Ayah menganjurkan agar gali cita cita anak kembangkan dimana dia bisa berdiri diatas kakinya sendiri, latih dan latih sang anak. Menurut saya Biarkan anak memilih cita cita mereka sendiri.
Sukses seorang Ayah bukan karena Anak bergelimpangan harta atau materi, tapi Anak Berendah Hati, memiliki sifat sifat Ketuhanan, selalu melandaskan perilakunya berdasarkan sifat sifat tuhan.
Terakhir masih biasakan kita berdoa untuk anak kita ?
Join the conversation